TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Siasat Licik {2}



Siasat Licik {2}

0Dia benar-benar tak menyangka jika Selir Meng akan mengatakannya dengan lugas dan tegas, membencinya sekali dan tidak memiliki takut sama sekali dengan dirinya. Sebuah hal yang sengaja memancing amarah dari Chen Liao Xuan dengan sangat nyata.     
0

"Oh ya," Chen Liao Xuan tampak tersenyum, ujung bibirnya berkedut membuat semua Selir Meng agaknya menahan napas untuk itu. dia tak menyangka jika, setelah menjadi Raja Iblis, aura dari Chen Liao Xuan berubah. Chen Liao Xuan bukan lagi sosok yang lugu, dia bukan lagi sosok yang mungkin bisa diancam dan akan selalu menjadi baik selamanya. Ya, Chen Liao Xuan sangat berbeda. Tatapannya tampak sangat dingin dan tajam, tatapan kelam yang kadang terkesan sangat mengerikan. "Selir Meng dan Pangeran Xie coba saja, siapa pun, dan dengan cara apa pun aku akan menjamin satu hal kepada Anda, Selir Meng. Kalau apa pun yang akan kau lakukan untuk menyakiti Yang Mulia Ratu, atau pun Yang Mulia Raja, hamba akan memastikan jika tidak ada satu pun dari cara Selir Meng itu yang akan berhasil, dan hingga akhirnya Selir Meng akan menyadari dan tahu kalau Anda beserta dengan anak Anda, tidak ada satu pun dari kalian yang bisa menyentuh sosok-sosok yang paling aku sayangi."     

"Apakah kau menggertakku Putra Mahkota?" kata Selir Meng, wajahnya tampak memerah. "Lancang sekali kau menggertakku, Selir Meng dari istana langit ini!"     

"Dan hamba adalah Putra Mahkota di istana langit ini,"     

Selir Meng hanya bisa diam, dia sama sekali tak bisa mengatakan apa pun. bagaimana bisa dia malah dibalik dengan cara seperti ini. kedua tangannya mengepal kuat, matanya menajam memandang Chen Liao Xuan. Tapi, Chen Liao Xuan seolah tak peduli, dia langsung mengibaskan jubahnya kemudian dia pergi begitu saja. Ya, dia benar-benar tidak suka, dia kesal bukan main atas apa pun itu. untuk kemudian, Selir Lim berteriak, dia langsung memukul semua hal yang ada di depannya.     

"Aku tidak akan membiarkan Liao Xuan bisa menghirup udara dengan begitu mudahnya, aku akan membuat semua hal yang akan dia rasakan menjadi sebuah penderitaan kepada dirinya yang tidak akan pernah merasakan bahagia, sampai kapan pun itu!"     

Sementara itu, Selir Meng tidak tahu kalau ada sosok yang melihatnya di balik pohon, dia langsung menutup mulutnya, berlari sekuat tenaga sampai sosok itu menabrak tubuh Chen Liao Xuan dengan sangat sempurna.     

Karena takut sosok itu jatuh, Chen Liao Xuan menarik lengan sosok itu, membuat sosok itu berada dalam dekapannya dengan sempurna.     

"P… Putra Mahkota?" kata sosok itu yang rupanya adalah istri dari Xie Ming Zhen. Yang sebenarnya sedari awalnya sosok itu akan dinikahkan dengan Chen Liao Xuan.     

Chen Liao Xuan langsung diam, dia langsung melepaskan tangannya dari tubuh wanita yang ada di depannya itu dengan baik.     

"Maafkan hamba,"     

Chen Liao Xuan pun tampak tersenyum kemudian dia menganggukkan kepalanya, dia tahu dari ayahnya jika wanita yang awalnya dia jodohkan untuk dirinya kini telah menikah dengan Xie Ming Zhen. Jujur, jika Chen Liao Xuan merasa jika dirinya merasa bersalah sama sekali. bagaimana tidak, dia tahu ini adalah hal yang sangat aneh, karena keanehannya inilah yang membuat dia canggung ketika bertemu dengan Kakak iparnya. Ya, bukankah wanita yang ada di depannya ini adalah kakak iparnya?     

"Tidak masalah," jawab Chen Liao Xuan, dia langsung pergi begitu saja meninggalkan sosok itu sendirian.     

Chen Liao Xuan mempercepat langkahnya, hingga dia bertemu dengan ibunya yang tampak sedang menikmati sorenya yang indah.     

"Liao kesinilah," kata Ratu langit, dia kemudian melihat putranya itu mendekat, duduk di samping duduknya dan melihat apa yang sedang ibunya lakukan.     

"Apa yang sedang Yang Mulia Ratu lakukan?"     

"Menikmati sore ini dengan teh. Teh ini dari Selir Meng, marilah kau harus mencoba karena ini sangat enak sama sekali,"     

Rahang Chen Liao Xuan mengeras, bagaimana tidak. Dia tahu apa yang menjadi pokok dan keinginan dari Selir Meng. Wanita iblis itu tidak akan pernah membiarkan semua orang yang dia benci akan baik-baik saja. Sebuah hal yang membuat Chen Liao Xuan tidak akan pernah diterima sama sekali.     

"Ibu, bisakah kau tidak melakukan apa-apa lagi sekarang?" kata Chen Liao Xuan. Ibunya tampak memandang Chen Liao Xuan dengan mimik wajah bingungnya, bagaimana tidak. Dia cukup merasa aneh dengan putranya sama sekali. sebuah hal yang aneh yang dikatakan oleh putranya.     

"Apakah menurutmu Ibu melakukan banyak hal? Ibu hanya duduk dan menikmati hari Ibu saja. Bukankah itu malah lebih malas-malasan?" kata Ratu Langit. Chrn Liao Xuan kembali tersenyum, dia lantas mengambil gelas yang ada di tangan ibunya, saat ibunya hendak meminum teh itu, kemudian dia meminum teh milik ibunya. "Liao, bukankah kau bisa minum di gelasmu sendiri?"     

"Ini bukan minuman yang baik untuk Ibu, jadi aku yang akan meminumnya."     

"Apa maksudmu? Ibu benar-benar tidak menherti sama sekali?" tanya Ratu Langit yang agaknya bingung bukan main.     

"Ibu, apakah kau tak berpikir jika semua ini adalah hal yang sanhat aneh?" Ratu Langit kembali diam, dia sama sekali tak menyangka jika anaknya akan datang dengan ucapan yang benar-benar aneh. "Selir Meng masih sok baik kepada Ibu di saat apa yang telah terjadi. Pangeran Xie telah batal menjadi Putra Mahkota pengganti, tentunya hal itu adalah hal yang sangat mengerikan sama sekali, bukan? Apalagi yang membuat hal yang semakin membuat mereka murka. Ibu, asal kau tahu jika minuman ini bukanlah tanda cinta Selir Meng kepadamu. Tapi tanda jika Selir Meng ingin menyingkirkanmu,"     

"Apa maksudmu, Liao?"     

"Pangeran Xie dan Selir Meng memiliki rencana untuk menyingkirkan Ibu,"     

"Apa?" Ratu Langit tampak terkejut bukan main, bagaimana tidak. Dia sama sekali tak menyangka kalau anaknya akan mengatakan hal ini. bagaimana bisa anaknya berkata seperti itu. "Putraku—"     

"Ibu, yang mereka incar sebenarnya adalah aku. Karena mereka begitu membenciku itu sebabnya mereka begitu ingin menghancurkanku. Asal Ibu tahu ketika aku kehilangan Anqier dia sangat bahagia, dan itu adalah awal mula mereka memiliki pemikiran seperti ini. dan karena dia tidak bisa menyentuhku, maka mereka melakukan hal yang lebih busuk dari itu, dengan cara menghancurkanku lewat sosok-sosom yang ada di dekatku. Sosok-sosok yang aku cintai. Karena menurut mereka, aku akan lebih sangat hancur ketika aku melihat sosok yang aku cintai meninggal dengan cara yang sangat menyakitkan, dan setelah Anqier, Ibu adalah sasaran selanjutnya bagi mereka. membuat Ibu pelan-pelan sakit dan tak bisa melakukan apa pun, adalah niat mereka sekarang," kata Chen Liao Xuan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.